Sunday, May 25, 2008
KPT Hardjonagoro alias Go Tik Swan
KPT Hardjonagoro alias Go Tik Swan mendapatkan pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia di Jakarta, tahun 1950-an mendapat kepercayaan dari Presiden Soekarno karena menemukan “Batik Indonesia”.Menurut Soekarno,batik batik yang ada lebih bercorak kedaerahan,seperti,batik solo,batik yogyakarta,batik pekalongan,batik lasem,dan sebagainya,tetapi saat itu belum ada corak yang “menyatukannya”.
KPT Hardjonagoro alias Go Tik Swan(70) yang selama ini di kenal sebagai budayawan Keraton Surakarta menerima penghargaan Pemerintah RI tersebut atas jasa-jasanya serta pemahamannya yang mendalam terhadap kebudayaan Jawa,antara lain menyangkut menghidupkan kembali(besalen) keris yang hampir punah di Surakarta,penulisan sastra Jawa,inovasi dibidang batik dan artefak kebudayaan dalam bentuk arca-arca perunggu dan batu dari abad VI-II-IX.
Penganugerahan Satya Lencana Kebudayaan dari Pemerintah RI tersebut semula dijadwalkan pada tanggal 17 Agustus 2001,namun Hardjonagoro minta agar diadakan di Solo tanggal 13 Oktober 2001.Ia menganggap penghargaan tersebut pada hakekatnya juga dipersembahkan kepada lingkungan yang membesarkannya.Ia menyebut dosennya di Universitas Indonesia(UI)seperti,Prof Poerbatjaraka,Prof Tan Tjoe Sim,Prof Soekmono,serta STSI Surakarta,dan kalangan budayawan Solo.
(Peran Budayawan Sama dengan Pejuang,Kompas 16-10-2001)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment